Direct selling atau penjualan langsung adalah cara memasarkan produk
maupun jasa langsung kepada pelanggan. Langsung, yaitu secara temu muka.
Temu muka ini umumnya berlangsung di rumah pelanggan atau di rumah
teman. Atau, tempat lain di luar lokasi pengecer (Majalah WartaBisnis,
Edisi 30/II/September 2004).
Ada tiga tipe dasar direct selling, yaitu One on One, Party Plan, dan Multilevel Marketing (MLM).
One
on One, dalam sistem ini seorang penjual, yang merupakan
agen/anggota/kontraktor yang mandiri atau lepas, menarik konsumen yang
berpotensi di area khusus berdasarkan pendekatan orang ke orang. Mereka
menawarkan produk, serta mendapat komisi atau basis lain. Pendapatan
mereka dapat juga diperoleh dari selisih harga pembelian ke supplier dan
penjualan ke konsumen. Cara ini sering digunakan oleh para member
broker/marketing associate suatu agen properti (ERA, Lj. Hooker,
Coldwell Banker, dll), dan para agen asuransi (Prudential, Sequis Life,
Jiwasraya, dll).
Party Plan, pada metode seorang penjual,
karyawan lepas atau tetap, bertugas mencari atau menjadi tuan rumah yang
mengundang sekelompok orang di rumahnya dalam rangka sales party untuk
mendemonstrasikan produk. Penghasilan si penjual juga atas dasar selisih
harga eceran. Si tuan rumah biasanya diberikan hadiah sebagai tanda
terima kasih sesuai dengan nilai penjualan tertentu. Model ini sering
digunakan oleh distributor peralatan rumah tangga, kosmetika, minuman
kesehatan, dan nutrisi kesehatan. PT. Imawi Benjaya, yang mengusung
merek Tupperware dengan produk kemasan plastik, merupakan salah satu
dari perusahaan yang sukses dan cukup terkenal di kalangan ibu-ibu rumah
tangga, di dalam menerapkan metode penjualan ini.
Multilevel
Marketing (MLM) atau System Networking, adalah penjualan secara
bertingkat dari distributor mandiri yang memiliki peluang untuk
mendapatkan penghasilan dalam dua cara. Pertama, penjualan produk
langsung ke konsumen. Kedua, distributor bisa menerima potongan harga
atas dasar jumlah produk/jasa yang dibeli oleh anggota kelompok bisnis
untuk penjualan atau pemakaian, termasuk jumlah penjualan pribadi. Atau
dalam arti lain, MLM atau Network Marketing adalah kegiatan
mendistribusikan, menjual atau menyuplai produk/jasa melalui individu
yang ditunjuk sebagai agen atau distributor. Agen ini dibayar dalam
bentuk komisi, diskon, bonus dan reward lainnya, berdasarkan jumlah
penjualan dan kemampuannya merekrut agen. Perekrut disebut upline,
sedangkan yang direkrut disebut downline. Dalam sistem MLM, upline juga
mendapatkan reward dari besarnya penjualan downline yang berada di
bawahnya langsung, dan penjualan downline tidak langsung (yang levelnya
berada dua tingkat atau lebih di bawahnya).
Khusus untuk model
pemasaran MLM ini, di Indonesia sendiri mengalami pertumbuhan dan
perkembangan yang sangat dahsyat, serta terbukti menjadi salah satu
industri yang turut menjadi pilar perekonomian yang patut
diperhitungkan. Terbukti banyak pemasar yang sukses di bidang ini
memulai dari nol, dan rata-rata mereka berusia di bawah 40 tahun.
Nama-nama MLM seperti Tianshi, CNI, Sophie Martin, Amway, Forever Young,
merupakan beberapa nama yang banyak dikenal oleh masyarakat.
Kekuatan
dari sistem direct selling adalah tradisi kemandiriannya layanan ke
konsumen dan komitmen untuk pertumbuhan kewirausahaan dalam sistem pasar
bebas. Sistem direct selling menawarkan peluang usaha kepada mereka
yang mencari alternatif untuk mendapatkan penghasilan tampa melihat
suku, jenis kelamin, tingkat pendidikan, umur maupun pengalaman. Sistem
ini menawarkan peluang untuk mendapatkan penghasilan dengan bekerja
paruh waktu maupun penuh waktu.
Dalam banyak kasus, peluang
direct selling ini berkembang menjadi suatu ‘karir’ yang memuaskan bagi
mereka yang mencapai kesuksesan dan memilih untuk bekerja secara full
time.
Metode ini mempunyai kelebihan antara lain operasinya lebih
fleksibel karena penjual dapat mengamati reaksi pelanggan dan
menyesuaikan pendekatannya, usaha yang sia-sia dapat diminimalkan,
pelanggan yang berminat biasanya langsung membeli, dan penjual dapat
membina hubungan jangka panjang dengan pelanggannya. Di dalamnya
terkandung praktik salesmanship, negotiating, dan relationship
marketing, yang sangat dibutuhkan di era persaingan pasar bebas.
Selain
itu, keuntungan lain dari sistem ini yaitu penjual dapat menikmati
kebebasan waktu, kebebasan dalam menentukan keuntungan, memperoleh
pelatihan gratis dari perusahaan/sponsor, dan memperbolehkan orang
berbisnis dengan produk atau jasa yang unik dan inovatif, membawa mereka
ke pasar tanpa mengeluarkan biaya iklan dan media massa yang sangat
besar, dan tanpa harus bersaing di toko-toko pengecer.
Di sisi
pelanggan, biasanya penjual akan mendatangi langsung si calon pelanggan,
sehingga mereka tidak perlu repot-repot keluar rumah. Mereka akan
mendapatkan penjelasan akan produk sejelas-jelasnya, dan mereka juga
bisa langsung menanyakan ketidakjelasannya ketika penjual sedang
mempresentasikan produk yang dijualnya.
Meskipun demikian, sistem
MLM dan direct selling juga menghadapi masalah-masalah seperti orang
yang terganggu karena penjualan yang agresif, timbulnya citra buruk bagi
industri bila ada salah satu penjual yang menipu pelanggannya,
mengganggu pivacy orang lain, dan kadangkala terjadi pula ada beberapa
penjual yang memanfaatkan atau mengeksploitasi pembeli impulsif atau
pembeli yang kurang mengerti teknologi.
Selain itu, terdapat
beberapa faktor lain yang menyebabkan kegagalan MLM dan jenis direct
selling lainnya. Manajemen yang buruk karena kurangnya pengalaman serta
komitmen yang diperlukan. Kurangnya komunikasi secara efektif dengan
para distributor, serta kegagalan memotivasi para distributor.
Produk-produk yang dijual mutunya rendah atau pasarnya terbatas.
MUKHODIMAH
Next
Newer Post
Previous
This is the last post.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment