Jabatan-jabatan yang lebih penting dari Boss

<div class="separator" style="clear: both;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieSrVJ9nzHe7JLzY9nP4wmzcDT44AjHzABeiBNNcBSEXXPrzqwJQ2XelTUKsVQX-be9-zScWQ3QCBVCOZwWR6Zs03z25bkTghkvpj8UyRjZu1QRxDZVbdsi-wXXW5u9LJ9XcScp0SMTQ/s640/blogger-image--1708467150.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Jabatan-jabatan yang lebih penting dari Boss" border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieSrVJ9nzHe7JLzY9nP4wmzcDT44AjHzABeiBNNcBSEXXPrzqwJQ2XelTUKsVQX-be9-zScWQ3QCBVCOZwWR6Zs03z25bkTghkvpj8UyRjZu1QRxDZVbdsi-wXXW5u9LJ9XcScp0SMTQ/s320/blogger-image--1708467150.jpg" title="Jabatan-jabatan yang lebih penting dari Boss" width="213" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> Yang kita ketahui seringkali kata bos diidentikkan dengan seseorang pemilik perusahaan atau sebutan untuk orang-orang yang menempati posisi tertinggi pada perusahaan. Demikian pula seorang yang diberikan predikat boss tersebut akan merasa dirinya menjadi hal terpenting pada keberadaan perusahaan, sehingga tidak jarang seorang pemilik perusahaan akan menantang kepada karyawan dengan sikap mempersilahkan tetap kerja atau tidak seolah dia tidak membutuhkan posisi karyawan tersebut. </div> <div> <br /></div> <div> <div style="text-align: justify;"> Padahal, mari kita tengok lebih jauh bagaimana kepentingan-kepentingan posisi jabatan yang tidak dianggap penting itu bahkan mempunyai peranan yang jauh lebih penting dari posisi seorang bos, apa sajakah posisi yang lebih penting dari posisi bos itu?</div> <div> <br /> <div> <b>1. Perintis perusahaan </b></div> <div> <div style="text-align: justify;"> Seperti yang telah dibahas pada sesi sebelumnya mengenai direct selling, secara umum direct selling terbentuk bukan secara profesional dengan perencanaan yang kongkrit dalam awal Pembangunannya, melainkan kebanyakan terbentuk karena kesederhanaan semata untuk membentuk dunia usaha baru. Hanya secara kebetulan, secara hasil dari pada bisnis ini termasuk kategori memuaskan maka semakin berkembangnya selalu diikuti oleh follower yang sama-sama membangun perusahaan baru. </div> </div> <div> <br /></div> <div> <div style="text-align: justify;"> Dengan demikian awal pembentukan akan tertumpu pada siapa yang merintis dan mengawali perusahaan. siapa yang bertanggung jawab sebenarnya pada awal proses, tentu ada seseorang yang mempertanggung jawabkan maju mundurnya perusahaan, atau siapa yang sebenarnya menyebarkan nama perusahaan dari tidak dikenal sampai terkenal, atau bahkan siapakah orang yang bertanggung jawab melipat gandakan sejumlah modal awal menjadi berpuluh puluh kelipatan pada akhirnya, atau siapa yang mampu bertahan bukan hanya dalam kondisi baik saja namun dalam setiap kondisi tidak baik, bertahan dari isu-isu yang menerjang pertahanan bisnis hingga menutup semua kemungkinan untuk tidak bertahan demi sebuah eksistensi. Maka untuk seorang bos, ternyata ada yang lebih penting daripada anda.</div> </div> <div> <br /></div> <div> <b>2. Salesman</b></div> <div> <div style="text-align: justify;"> perusahaan yang bergerak dalam bidang pemasaran tentu harus mempunyai bagian atau team penjual, bayangkan seorang atasan atau bos akan melakukannya sendiri. Bukankah bagian ini terpenting juga dari posisi seorang bos?</div> </div> <div> <br /></div> <div> <b>3. Konsumen </b></div> <div> <div style="text-align: justify;"> Konsumen harus menjadi prioritas utama dalam menjalankan bisnis pemasaran, dengan menjaring lebih banyak konsumen maka bisnis kita akan semakin besar dengan keuntungan besar. </div> </div> <div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> </div> <div> <div style="text-align: justify;"> Melalui konsumen akan didapatkan semua informasi tentang bagaimana cara mengembangkan keahlian personal perusahaan, qualitas pelayanan, produk dan berbagai hal yang berkaitan dengan perkembangan perusahaan. </div> </div> <div> Maka Dari konsumenlah kita akan mendapatkan hal-hal yang sangat penting dan berharga.</div> <div> <br /></div> <div> <b>4. Investor</b></div> <div> <div style="text-align: justify;"> Investor sama nilainya dengan supplier, jika Anda mendapatkan beberapa investor maka tugas Anda adalah menjaga hubungan baik. Karena jumlah dana yang diberikan investor akan mempengaruhi kesuksesan bisnis anda. </div> </div> <div> <div style="text-align: justify;"> <span style="-webkit-text-size-adjust: auto; background-color: rgba(255, 255, 255, 0);"><br /></span></div> </div> <div> <div style="text-align: justify;"> <span style="-webkit-text-size-adjust: auto; background-color: rgba(255, 255, 255, 0);">Dalam dunia direct selling biasanya supplier akan memiliki peranan sebagai investor karena mereka memberikan pinjaman tanpa bunga melalui barang-barang yang di konsinyasikan dengan ketentuan khusus, artinya jika dipertimbangkan dengan proses pinjaman ke bank maka menjaga hubungan baik dengan para supplier akan sangat bernilai karena tanpa bunga dibandingkan dengan melakukan pinjaman ke bank dengan membayar bunga.</span></div> </div> <div> <span style="-webkit-text-size-adjust: auto; background-color: rgba(255, 255, 255, 0);"><br /></span></div> <div> <span style="-webkit-text-size-adjust: auto;"><b>5. Pegawai</b></span></div> <div> <div style="text-align: justify;"> <span style="-webkit-text-size-adjust: auto;">Sebagai bos tentu anda akan mempunyai pegawai, dari mereka Anda akan mendapatkan berbagai ide cemerlang atau berbagai informasi baru dari semua aspek untuk mendukung kemajuan perusahaan. </span></div> </div> <div> <div style="text-align: justify;"> <span style="-webkit-text-size-adjust: auto;"><br /></span></div> </div> <div> <div style="text-align: justify;"> <span style="-webkit-text-size-adjust: auto;">Dengan mendahulukan sikap yang baik, saling berbagi dan mendengar dengan para bos maka tentu bisnis kita akan mendapatkan jalan menuju kesuksesan sempurna, dan dengan saling memahami maka Anda dan perusahaan akan menemukan ketentraman usaha.</span></div> </div> <div> <span style="-webkit-text-size-adjust: auto;"><br /></span></div> <div> <span style="-webkit-text-size-adjust: auto;"><br /></span></div> <div> <br /></div> <div> <br /></div> <div> <br /> <div> <br /></div> </div> </div> </div>

Jabatan-jabatan yang lebih penting dari Boss

Yang kita ketahui seringkali kata bos diidentikkan dengan seseorang pemilik perusahaan atau sebutan untuk orang-orang yang menempati posi...

Read more »

Usaha berkah tanpa renten dan rentenir bag. 2 (jeratan rentenir)

<div style="text-align: justify;"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhl0YJhXQHhcPLBnMwKwGlxuQGNOdJV8LAp74Y6vxZXJPPCvNXiZVCo57rfFB5a89lkbgfILdMoYctDKY1E9x5IfykXRRpNvrxZpDM9wqmpi3MK3_XYht4lpaN0ixtoixZg3HsbPc_sWA/s1600/jerat+rentenir2.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Usaha berkah tanpa renten dan rentenir bag. 2 (jeratan rentenir)" border="0" height="191" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhl0YJhXQHhcPLBnMwKwGlxuQGNOdJV8LAp74Y6vxZXJPPCvNXiZVCo57rfFB5a89lkbgfILdMoYctDKY1E9x5IfykXRRpNvrxZpDM9wqmpi3MK3_XYht4lpaN0ixtoixZg3HsbPc_sWA/s1600/jerat+rentenir2.png" title="Usaha berkah tanpa renten dan rentenir bag. 2 (jeratan rentenir)" width="200" /></a></div> Pada pemaparan kali ini <b>pengkajian usaha berkah tanpa renten dan rentenir</b> akan ditinjau dari beberapa sisi akibat, berkaitan dengan penyimpangan, kerugian, kenyamanan usaha, dan penghalang suatu usaha dalam mencapai kemajuannya. Salah satu yang paling penting mempengaruhi adalah tidak terdapatnya nilai-nilai yang mengarahkan kepada keberkahan, semua akan berkaitan dan bersama-sama akan kita hubungkan korelasinya antara renten, riba dan berkah terhadap kelangsungan sebuah usaha.<br /> <br /> Sebelum kita bahas lebih lanjut tentang Usaha berkah tanpa renten dan rentenir, baiknya kita ketahui terlebih dahulu pengertian renten dan rentenir. <b>Renten</b> adalah suatu aktifitas dimana seseorang meminjamkan uang dengan bunga yang berlipat-lipat, memungkinkan melebihi uang yang dipinjam jika cicilannya terlambat. Sedangkan <b>Rentenir</b> adalah seseorang yang menjalankan proses renten, istilah renten sendiri berasal dari bahasa inggris dari kata "rente" yang artinya bunga atau riba, dengan kata lain rentenir adalah <b>tukang riba</b>. Seorang rentenir biasanya memasang bunga dari mulai 5 sampai 10 % dikali pokok pinjman setiap bulannya, jika peminjam tidak bisa membayar bunga pada salah satu bulan atau bulan-bulan lainnya, maka kewajiban bunga yang tidak bisa dibayarkan akan ditambahkan menjadi pokok pinjaman, artinya semakin peminjam tidak bisa membayar bungan maka akan semakin besar hutang pokok sekaligus bunganya.<br /> <br /> Dalam <b>muamalah</b> (baca: jual beli), Jenis riba dalam konteks renten masuk pada jenis riba an nasi'ah, yaitu jual beli yang mengakhiri tempo pembayarannya. Riba jenis inilah yang terkenal di zaman jahiliyah. Salah seorang dari mereka memberikan hartanya untuk orang lain sampai waktu tertentu dengan syarat dia mengambil tambahan tertentu dalam setiap bulannya sedangkan modalnya tetap dan jika sudah jatuh tempo ia akan mengambil modalnya, dan jika dia belum mampu membayar, maka waktu dan bunganya akan ditambah.<br /> <br /> Riba dalam jenis transaksi ini sangat jelas dan tidak perlu diterangkan sebab semua unsur dari Riba telah terpenuhi semua seperti tambahan dari modal, dan tempo yang menyebabkan tambahan. Dan menjadikan keuntungan (interest) sebagai syarat yang terkandung dalam akad yaitu sebagai harta melahirkan harta  karena adanya tempo dan tidak lain adalagi yang lain. <br /> <br /> Melalui hasil riset menunjukan, Kegiatan renten banyak ditemukan disekitar kita, secara perorarangan maupun kelompok, dari mulai profesi petani sampai pengusaha, dari yang awam sampai yang alim, dari pelosok desa sampai penjuru kota dan nilai pinjamannyapun beragam mulai dari ratusan ribu sampai ratusan juta. Berikut contoh kasus untuk menggambarkan teknis dan proses renten diberbagai temapat yang saya temui;<br /> <ol> <li>Renten dengan pembayaran bunga dari hasil tanaman</li> Kasus ini banyak terjadi dipedesaan, seseorang rentenir memberikan pinjaman modal bertani kepada seorang petani padi dan modal sekaligus penghasilannya harus dilunasi setelah masa panen tiba atau setelah kurang lebih tiga bulan dengan ditentukan besaran kelebihan dari pinjaman, pembayaran bunga  berupa sekian kilo gram padi sesuai dengan nilai uang pinjaman. Semisal dengan uang pinjaman satu juta rupiah, seorang petani harus membayar pokok pinjaman sekaligus ditambah dengan kelebihan kepada orang yang meminjamkan sebesar seratus kilo gram padi. <br /> <li>Renten degan kedok investasi</li> Seseorang ikut menanam modal pada sebuah bentuk usaha tetapi dengan ketentuan besaran keuntungan atau hasil ditentukan diawal, setiap bulannya diwajibkan membayar keuntungan dan tidak menyesuaikan rugi atau untungnya proses usaha yang menjalankan modalnya itu.<br /> <li>Renten rentenir</li> Dengan terang-terangan seseorang atau berkelompok melakukan pinjam meminjam uang, biasanya pada sebuah desa atau kampung pelaku-pelaku rentenir ini sudah tidak bersembunyi-sembunyi, mereka melakukan dengan terang-terangan atau diketahui oleh masyarakat umum. Dalam kasus ini cenderung sangat membuka peluang orang-orang untuk melakukan proses renten.</ol> </div> <div style="text-align: justify;"> Beberapa <b>penyebab</b> menjadikan seseorang melakukan pinjaman kepada rentinir, diantaranya;<br /> <ol> <li>Kurangnya pemahaman tentang bahaya renten, berdampak membinasakan bukan hanya materi namun mengancam psikologis, kenyamanan hidup dan bahkan akan merenggut hak-hak hidup seseorang.  </li> <li>Tidak memahami manajemen usaha, tidak dilakukan persiapan  perhitungan sistematis mengenai proses usaha mengenai perputaran uang sehat dan keamanan usaha secara jangka panjang.</li> <li>Tidak mengetahui sistem perkeriditan secara resmi, atau mengetahui namum kebutuhan terlalu mendesak, oleh karenanya diambil jalan pintas tanpa proses panjang. Jelas, dengan cara itu malah akan sangat merugikan usaha, tak  jarang pengusaha tidak mendapatkan hasil sepeserpun dari keuntungan, keuntungan dibayarkan untuk bunga rentnir dan lebih jauhnya tanpa disadari ketika usahanya menurun, kewajiban membayar bunga sebenarnya diambil dari sumber dana lain, sampai jika terjadi resiko yang paling buruk adalah ketika usahanya benar-benar pailit, seorang tidak mampu mambayar bunga bulanan dan secara otomatis pokok hutang akan semakin membengkak dan bungapun akan semakin besar tanpa ada batasan kecuali hutang pokok dan bunga tersebut bisa dilunasi si peminjam.    </li> <li>Pengaruh lingkungan, perilaku rentenir biasanya berkembang melalui kekuatan kelompok, berawal dari kekutan kecil antara anggota keluarga berkembang menjadi kekuatan besar menjadi kelompok antara satu keluarga dengan lingkungan sekitar, hingga mencapai biasanya rentenir akan mempunyai sebuah lingkaran tetap, yang berarti peminjam kepada rentenir adalah orang-orang yang sama. Dengan demikian, orang-orang didalamnya akan saling mempengaruhi untuk membentuk rasa keyakinan terhadap sesuatu yang dijalaninya.</li> <li>Belum menemukan efek jera, secara alami setiap perlakuan kurang baik akan terhenti dengan sendirinya pada saat dampak terburuk dari perlakuan terjadi, muncul rasa jera atau kapok dan tidak mau mengulang lagi. Namun, meski demikian sebaiknya semua faktor harus lebih diidentifikasi secara cepat dan mendasar, diperlukan pihak-pihak terkait berperan lebih serius untuk menanggulangi masalah ini, dari lingkungan sekitar, tokoh-tokoh agama maupun aparta-aparat pemerintah secara <i>intensif</i> harus segera melakukan pendekatan, pelatihan, dan pengajaran pengetahuan tentang kemudahan cara-cara berdagang atau berusaha dengan baik, sehingga hal-hal yang merugikan masyarakat lebih bisa diantisifasi.     </li> </ol> Kelanjutannya baca juga <b>Usaha berkah tanpa renten dan rentenir bag. 3</b><br /> <br /> Referensi.<br /> http://www.islamnyamuslim.com/2013/11/definisi-dan-jenis-jenis-riba.html<br /> <br />    </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div>

Usaha berkah tanpa renten dan rentenir bag. 2 (jeratan rentenir)

Pada pemaparan kali ini pengkajian usaha berkah tanpa renten dan rentenir akan ditinjau dari beberapa sisi akibat, berkaitan dengan peny...

Read more »

Usaha berkah tanpa renten dan rentenir

<div style="text-align: justify;"> <i>Assalamu'alaikum wr. wb.</i><br /> <br /> Puji syukur kita panjatkan kepada Illahi rabbi, yang senantiasa memberikan rahmat berupa kenikamtan lahir dan batin kepada sekalian ummatnya tanpa pandang bulu. Rahmat beserta salam tak lupa kita panjatkan kepada junjunan kita nabi Besar Muhammad Shallallahu'alaihi wasallam.<br /> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgd4-BEv-cvhaPP8_bKmMHKH1GW07QE_2DnemS8-v9fhQpoUHpanqYcjR9lAMjRXtcecRtIe3YEeX1OO4AQBCO6rr7ZUN7hIGcoxUS7tb-Ls0XehDl4P3pK3dwehter8hMHErR70CcgLg/s1600/IMG_20140611_141933.jpg" imageanchor="1"><img alt="kang agip Usaha berkah tanpa renten dan rentenir" border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgd4-BEv-cvhaPP8_bKmMHKH1GW07QE_2DnemS8-v9fhQpoUHpanqYcjR9lAMjRXtcecRtIe3YEeX1OO4AQBCO6rr7ZUN7hIGcoxUS7tb-Ls0XehDl4P3pK3dwehter8hMHErR70CcgLg/s1600/IMG_20140611_141933.jpg" title="kang agip Usaha berkah tanpa renten dan rentenir" width="319" /></a></div> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div> Sungguh apa kita jalani saat ini adalah sebuah kenimatan tiada tara yang secara cuma-cuma diberikan allah, kenikmatan yang kita anngap kecil maupun besar, besar ataupun kecil hanyalah perbandingan sisi nafsu, yang sesungguhnya jika semua itu dipandang dari sisi syukur maka semua tidak ada bandingannya. Dari sudut pandang itulah terkadang setiap orang menjadi tidak bisa mengontrol keinginan, dianggapnnya selalu banyak kekurangan yang tidak pernah cukup, dinggapnya sebuah nilai yang kecil hanya berupa ketidak-adilan dari sang pencipta namun tanpa diimbangi rasa syukur.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Salah satu cara manusia mempertahankan hidup untuk mencukupi semua kebutuhan  dan melangsungkan kehidupan adalah dengan cara <b><i>ikhtiar</i></b>, berbagai jenis usaha dilakukan, mulai dari bertani, berdagang, sampai menjadi pengusaha dan lain sebagainya. Menciptakan kondisi stabil dalam setiap usaha memang tidaklah mudah seperti mudahnya menciptakan keinginan atau harapan, terkadang suatu waktu akan dihadapkan pada kondisi yang sangat rumit, dan memaksa untuk melakukan hal diluar kemampuan sadar, bahkan mungkin bisa melakukan hal-hal yang keluar dari norma-norma agama. Alih-alih sebagai kebutuhan mendesak yang tidak pernah orang lain akan memahami dan ikut bertanggung jawab, maka seringkali seseorang akan melakukan tindakan-tindakan salah. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dalam bidang usaha, modal berupa uang akan menjadi salah satu kebutuhan pokok dan menjadi salah satu hal terpenting sebagai penyeimbang segala kebutuhan, menyambung kebutuhan usaha, dan menyesetabilan usaha agar tetap berjalan. Berbagai sumber modal berupa uang akan disedikan oleh calon pengusaha, mulai dari penyediaan dari tabungan yang sudah dipersiapkan jauh-jauh hari, melalui pinjaman saudara atau keluarga dekat, melalui pinjaman kepada teman, melalui pinjaman ke bank, dengan cara patungan dan bahkan ada membangun usaha dengan modal memalui pinjam kepada rentenir.  </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Pun dari semua sumber modal tersebut, semua orang mampu menjalani usahanya. Namun, tentunya bisa dibedakan antara berhasil atau tidak dan lama bertahan atau tidak. Sebagai gambaran, mari kita tinjau hasil penelitian mengenai nilai keberhasilan dan pertahanan usaha dilingkungan sekitar, yang akan sedikit membuka pengetahuan kita, bagaiman  perilaku-perilaku pengusaha atau orang yang menjalankan usaha. Dari peneliatian itu telah diperoleh 3 (tiga) karakter pengusaha, yaitu:</div> <div style="text-align: justify;"> </div> <ol> <li style="text-align: justify;">Pengusaha yang hanya sekedar bertahan, type ini cenderung banyak melalukan sensasi untuk diperlihatkan kepada lingkungan, lebih mengutamakan kebutuhan hidup dan mengenyampingkan usaha. Hal tersebut mewakili gengsinya kepada lingkungan atas usaha yang dijalankan maju, meski terkdang usaha dalam keadaan tidak maju, Usaha hanya sekedar kedok, menyelangi aktifitas diam tanpa memperbandingan keuntungan dan perkembangan usaha. <br /><i>Contoh,</i> orang seperti ini akan lebih mengutamakan membeli sebuah sepeda motor ketimbang membeli kebutuhan barang dagangan. <br /><i>Riset keberhasilan,</i> pengusaha ini rata-rata bertahan satu sampai dua tahun, kalaupun bertahan lama perusahaan dengan type ini akan mempunyai banyak hutang yang melebihi kekayaan yang dia punya, dan tidak sedikit pengusaha type ini belum bisa menyelesaikan hutang-hutannya setelah perusahaannya tutup.</li> <li style="text-align: justify;">Pengusaha yang hanya serius memperhatikan perkembangan dan kemajuan. orang dengan tipe kedua ini sangat serius dan antusias terhadap usaha yang dijalankannya, jeli terhadap perhitungan dan setiap kerugian akan segera ditanggulangi, mengutamakan kebutuhan barang dangan dan mengesampingkan kebutuhan pribadi. <br /><i>Contoh,</i> pengusaha ini akan mengorbankan waktu berlibur atau waktu istirahat demi keperluan usaha yang sebernnya tidak terlalu penting. <br /><i>Riset Keberhasilan,</i> Perusahaan ini cenderung lama bertahan, Waktu bertahan bisa sampai lima tahun dan atau lebih namun dalam bertahannya tidak diikuti perkembangan yang signifikan atau lebih jelas dan cepat, atas sikap terlalu teliti cenderung bertahan merayap.  </li> <li style="text-align: justify;">Serius berusaha dan menikmati hasil usaha, type ketiga ini type yang tidak hanya sekedar dinamis, namun mempunyai visi dan misi yang sangat jelas, mampu membuat prediksi, penuh dengan inovasi, menjalkan usaha dengan penuh rasa menikmati, dan tentunya mempunyai target yang jelas pula. <br /><i>Contoh,</i> pengusaha ini akan membelikan sebuah motor bukan untuk dirinya tapi untuk diberikan kepada anak buahnya sebagai pelengkap pasilitas kerja, dan sesekali akan menjadikan waktu berlibur bersama dengan para rekan kerjanya sebagai pengikat kerjasama yang lebih baik. <br /><i>Riset keberhasilan,</i> Perusahaan ini akan menentukan waktu bertahan dengan aturan dan ketentuan, biasanya per tiga tahun perusahaan akan membuat pendelagasian atau duplikasi terhadapa pekerjaan-pekerjaan didalamnya, sampai pada akhirnya pengusaha pada perusahaan ini akan menempati posisi teratas dan hanya menunggu penghasilan tanpa ikut bekerja secara langsung.    </li> </ol> <div style="text-align: justify;"> dari posisi dan type pengusaha diatas, bisa disimpulkan ada resiko pada setiap usaha, dari dampak yang disengaja atau pun tidak disengaja, semua kembali bagaimana seorang pengusaha akan melakukan dan menentukan ketentuan dan cara usaha yang dijalankannya.<br /> <br /> Demikian pemaparan awal atau mukodimah tentang <b><i><a href="http://www.agipsaudagarpanci.com/2014/05/usaha-berkah-tanpa-renten-dan-rentenir.html">Usaha berkah tanpa renten dan rentenir</a></i></b>, atas keterbatasan waktu saya cukupdakan dulu sampai disini dan insyallah dengan izin allah saya akan kembali berbagi pada kesempatan lain tentang <b><i><a href="http://www.agipsaudagarpanci.com/2014/05/usaha-berkah-tanpa-renten-dan-rentenir.html">Usaha berkah tanpa renten dan rentenir bag. 2</a></i></b>, mohon maaf atas segala kekuarang dan terimakasih banyak telah membaca artikel ini. Semoga bermanfaat..<br /> <br /> <i>Wassalam..</i> </div>

Usaha berkah tanpa renten dan rentenir

Assalamu'alaikum wr. wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Illahi rabbi, yang senantiasa memberikan rahmat berupa kenikamtan lahir da...

Read more »