Lodong spirtus pengganti petasan menjelang Ramadhan

Setiap menjelang bulan ramadhan berbagai persiapan selalu dilakukan, mulai dari segala perbekalan uang sampai persiapan fisik maupun amaliah-amaliah lain. Bulan yang ditunggu-tunggu bagi ummat islam ini mempunyai keunikan yang beragam didalamnya, ditambah dengan banyaknya tradisi-tradisi tahunan yang khas terjadi hanya pada bulan ini. Salah satu tradisi yang melekat pada kebanyakan masyarakat adalah munculnya beragam permainan anak dan sekaligus mainan-mainan untuk anak secara serentak menyebar dimasyarakat. Salah satu contoh petasan, meski setelah adanya peraturan untuk pelarangan petasan dijadikan mainan oleh pemerintah, keberadaannya sangat sulit dijumpai.

Tradisi mainan anak ini menjadi sebuah pelengkap keistimewaan bulan ramadhan, bahkan dijadikan sebagai pengisi ritual ibadah bagi anak-anak diusia kurang dari 15 tahun kebanyakan. Bagi mereka dengan mainan mampu mengobati kekesalan dalam menjalankan beribadah dalam tahap belajar, dan secara tidak langsung mainan menjadi satu yang terpenting bagi kebanyakan anak diusia itu. 

Dengan hilangnya perijinan petasan, tangan-tangan kreatif terus membuat inovasi pengganti yang sekiranya akan lebih aman untuk anak-anak, salah satu yang ramai saat ini munculnya mainan dengan nama pistol spirtus, atau bisa disebut lodong spirtus (dalam bahasa sunda). Menurut informasi yang didapatkan, yang pertama kali membuat pistol spirtus adalah mereka yang berasal dari daerah Surade Sukabumi selatan, ide muncul dari para tentara yang berlatih perang dengan menggunakan senjata mainan dengan bahan sederhana,  selanjutnya dikembangkan dengan lebih sederhana lagi oleh para pengrajin dan terciptalah mainan dengan nama Lodong Spirtus.

Lodong spirtus berukuran panjang lebih kurang setengah meter, bahan yang digunakan menggunakan bahan bekas atau daur ulang, mulai dari selongsong menggunakan pipa paralon ukuran 1,5 inci, lalu penghantar menggunakan kaleng bekas disesuaikan dengan ukuran pipa, biasanya digunakan kaleng bekas sarden karena ukuran diameternya sama dengan pipa, untuk menyimpan spirtus sebagai bahan ledak digunakan botol bekas minuman, bisa digunakan berbagai macam botol bekas minuman seperti mizon dan lain-lain yang sekiranya ukuran diameternya sama dengan pipa, dan yang paling ujung sebagai pemantik ledakan pengrajin menggunakan pemantik korek api magnet, dipasang pada tutup botol bekas tadi.

Cara menggunakan mainan ini sangat sederhana, pertama kali si anak harus mengisi sedikit cairan spirtus pada lobang botol atas, setelah itu tutup dan putar-putar berlawanan arah menggunakan dua telapak tangan, sesekali alat ditekan dengan bantingan lembut kearah bawah, lalu setelah kira-kira setengan menit arahkan alat itu seperti halnya pistol dan pijit pemantiknya. Hanya diperlukan sedikit spirtus saja akan menghasilkan suara ledak yang cukup keras melebihi kerasnya petasan pada umumnya, tentunya alat ini dirasa cukup aman untuk mainan dibawah umur. Sampai didapatkannya informasi ini, saya belum mendapatkan informasi tentang apakah alat ini dilegalkan atau dilarang oleh aparat.

Untuk mendapatkan mainan ini juga tidak sulit, dengan cara disupply oleh pengrajin kesetiap tempat, khususnya diperkampungan. Saat ini mainan ini sudah banyak dijual dibeberapa warung atau ada agen khusus disetiap perkampungan di Sukabumi. Harganya beragam, mulai ada yang menjual dengan harga Rp. 20.000,- sampai kisaran harga Rp. 35.000,-. Apakah anda penasaran untuk mencoba mainan ini?