harus ku akhri semua kepiluan ini
setelah setiap malam sunyi
kau gores beribu kenangan
pilu sesakan hati
aku tak pernah mengasihi letih
kuasaku telah terbiasa melantunkan kesendirian
menyatukan hubungan dalam perbedaan
denganmu yang tak pernah tau
jarakpun sudah sangat jauh
sejauh aku ditinggalkan keramaian
dan aku benar-benar sendiri
diatas kursi yang lusuh bekas tidurmu
aku takut temaram
tapi aku tak bisa tidur dalam terang
akan jadi apapun
sungguh tak pernah ingin tau
pastinya aku tengah menunggu
sebuah letih yang akan membinasakan jiwa
atau kesakitan akan membaringkan raga
dan membiarkan semua beban akan sirna
biar yang terjadi menjadi penebusan dosa
dosa seorang pecundang malang
yang selalu bersembunyi mengembara
menyusuri lembah-lembah
mengungsikan kejujuran
lalu pulang dengan sembunyi-sembunyi
pada sela segenggam tanaman
dan seuntai bunga
aku sudah cukup menemanimu
melantunkan syair doa
membuatkan kata dalam puisi
dan menyanjungmu pada setiap sepi
bukan aku mengadu
bahwa selama ini aku telah menyiksa diri
dengan setumpuk beban kerinduan
dan beribu kepahitan
namun, ini adalah kesungguhan
dimana kau adalah bagian
dari beberapa bait cerita
yang tak pernah usai
relakanlah hari esok aku menguntai lagi puisi baru
meninggalkan bahasa-bahasa sama
pada cerita yang berbeda
lalu, mengertilah arti sebenarnya
bahwa ketiadaan merupakan takdir
namun kesendirian adalah nasib
0 komentar:
Post a Comment