Kebaikan jangan sampai menjadi sebuah tabungan penyesalan pada akhir cerita.
Salam Semangat,
Mengukur siapa yang pantas untuk sukses adalah suatu hal yang kurang menyenangkan dalam perusahaan direct selling, ada hal yang lumrah mengartikan kesuksesan yaitu mengenai seberapa lama seorang sales menjalankan pekerjaan dalam bidang ini, dan tentunya menjadi kesimpulan kesuksesan sebagai ego yang tak bernilai. Hal lain yang lumrah adalah seberapa dekat seorang sales person mendekati pimpinan atau "majikan".
Sungguh miris ketika semua sales melakukan hal yang luarbiasa dan tercurah namun semata hanya sebagai ketidakfahaman untuk permainan aturan yang tak jelas. aturan yang mengkebiri peluang-peluang keberhasilan, aturan yang menggelapkan jangkauan pandang masa depan dan aturan yang sedikit membodohi kecerdasan berfikir.
Bukan membahas siapa yang berjasa membangun sebuah keberhasilan, tapi seberapa besar sebuah lingkungan perusahaan membuat penyeimbang antara perjuangan dan penghargaan yang diberikan terhadap pelaku lapangan. atau secara jelasnya sudahkah semua sales mendapatkan penghasilan yang sesuai dengan pengorbanan yang telah dilakukannya? jawabannya di tangan kita..
Berawal dari niat, beriringan doa sampai melakukan tindakan pengorbanan. Semua dijalani tanpa lelah, meski hasil atau tidak ada hasil tetap bernilai sama. faktanya secara keseluruhan menjadi hasil yang nyata sehingga mampu merubah tarap hidup, meski demikian yang berubah masih kebanyakan pemilik perusahaan dan bukan sales yang bersangkutan.
Ketika sebuah pencapaian atau kemerosotan target hanya disebut kebutulan, maka sudut pandang pasti dilihat pada sisi hubungan emosional. Sungguh Ironis..
Mari kita rubah pola pandang kita , setidaknya sedikit harus kita sadari ada hal yang lebih penting dari pada kita melakukan sesuatu untuk orang lain yang belum tentu akan memantulkannya kembali kepada kita. Sadari bahwa nilai yang terpenting adalah menjadikan diri berarti. dan biarkan alam memproses dan menjumlahkan nilai-nilai baik kita menjadi kekuatan dan mendorong tujuan "team". Bukan memproses "team" dan mengorbankan setiap langkah diri.
Sales bukan kuda pacu yang terus dicambuk untuk berlari tanpa memberikan asupan kebaikan, sales adalah ujung tombak yang memerlukan pembelajaran, pelatihan dan kesejahteraan. Mari kita bersama membangun jiwa besar dan jadikan pribadi-pribadi bermanfaat untuk kehidupannya maupun lingkungannya termasuk perusahaan tempat kita beraktifitas.
Tidak ada kata terlambat untuk berubah, Semua menjadi hak dan kewajiban bersama dalam merubah menuju tatanan bisnis direct selling lebih baik. Dan ternyata sebuah kesalahan terjadi semata tidak adanya pembelajaran untuk lebih baik.
0 komentar:
Post a Comment