KERJA TERPAKSA KARENA KAS BON/HUTANG

Semakin lama dunia pekerjaan semakin berkembang, satu contoh pada era sebelumnya pekerja atas senioritasnya masih mempunyai harapan besar untuk bertahan pada satu perusahan, sekarang perusahan terus berpacu mengikuti perubahan. Era seblumnya karyawan bebas melakukan kasbon karna keberadaannya dibutuhkan, sekarang banyak perusahaan yang enggan menghadapi karyawan seperti itu karena beban. Era sebelumnya perusahaan banyak yang melakukan terobosan dan mampu merajai pasar, sekarang hanya bisa mempertahankan keuntungan. 

Dalam sekup kecil, Direct selling Tradisional merupakan perusahaan yang dibangun atas kerjasama pemilik perusahaan dengan karyawan, hampir 75% proses penting dijalankan oleh karyawan. Tentunya tidaklah aneh jika dalam kasus ini karyawan mempunyai sisi kemenangan untuk mampu memberikan harga tinggi atas bidangnya, seolah-olah yang membutuhkan bukan lagi karyawan kepada perusahaan tetapi perusahaan membutuhkan karyawan.

Kasbon sejatinya merupakan fasilitas yang diberikan kepada karyawan untuk mengambil sebagian gaji yang akan diterima, kemudian akan dibayar dan dipotong sewaktu gajian. Kebijakan kasbon akan disesuaikan dengan nilai rata-rata penghasilan karyawan setiap bulan, bukan seperti yang terjadi pada perusahaan ds kebanyakan. Ada kebiasaan kurang baik terjadi, secara berkelompok semua karyawan menetapkan kebijakan kasbon tanpa mempertimbangkan nilai penghasilan, kendati dilakukan negosiasi dengan pihak perusahaan namun selalu berakhir pada kemenangan peraturan yang dibuat karyawan dengan alih-alih jika tuntutan kasbonnya tidak dipenuhi maka mereka tidak akan lagi bekerja. 

Kebiasaan tersebut terdapat beberapa nilai positif dan negatif, 

Positif

• Perusahaan memperlihatkan tanggungjawab terhadap kesejahteraan pekerja, setidaknya kasbon itu digunakan untuk modal awal untuk karyawan dilapangan.
• perusahaan setidaknya mampu menjaga karyawan tidak pindah kerja.
• pengeluaran gaji tidak disekaliguskan, untuk itu perusahaan tidak terlalu berat mengelurakan dana pada waktu gajian. 

Negatif

• Muncul Habbit buruk pada perusahaan
• Karyawan diposisikan menjadi sangat penting dan dibutuhkan oleh perusahaan
• Cenderung dimanipulasi, kasus kasbon dengan berbagai alasan dibuat-buat
• Menghilangkan motivasi kerja  

Dari semua dampak diatas, penting untuk kita bahas lebih dalam tentang kasbon tak beraturan akan menghilangkan motivasi kerja dan sangat erat hubungannya dengan kerja terpaksa karena kasbon / hutang. Apa yang terjadi jika sebuah perusahaan terlalu memproritaskan pengeluaran biaya hanya untuk menutupi semua kasabon karyawan, bukan tidak mungkin hal itu terjadi dari sebagian perusahaan ds, bisa juga dikatakan lebih dari setengahnya dari semua perusahaan yang ada mengalami hal tersebut. 

Apa selanjutnya tujuan yang akan dicapai? setelah semua terbebani, mulai dari hilangnya motivasi kerja bagi karyawan menjadikan pola bertahan kerja tidak dengan ketulusan dan melakukan hal-hal yang baik sekedar untuk dirinya bukan untuk perusahaan atau kedua belah pihak, hingga muncul juga satu perilaku mental yang tak berarah terhadap pekerjaan atau bisa dikatakan hilangnya fokus kerja. Setidaknya kerja dijalankan sekedar bisa dilihat atasan atau pemilik perusahaan. sungguh menjadi hal yang perlu ditanggulangi serius.  

disamping itu, setelah perilaku-perilaku pekerja berubah maka kondisi perusahaanpun akan mulai tidak sehat karena setidaknya jika dilihat dari necara keuangan akan tidak seimbang, banyak anggaran-anggaran yang keluar dari kewajiban arus kas. tak heran yang ada bukan mempertahankan keuntungan tapi mempertahankan nilai kasbon pada setiap karyawan yang sifatnya tidak pasti. menurut data yang didapat kasbon yang bisa dibayar kembali kepada perusahaan hanya sekitar 30% dan selebihnya menjadi laporan diatas kertas saja. 

Tidak semua hal bisa dikendalikan dengan uang, tiak ada keahlian hanya ditukar dengan uang, dan jangan pernah memaksakan sesuatu yang tidak kita kuasai. Mari ikuti proses pembentukan seiring waktu, sepertinya hal yang tepat dilakukan  saat ini adalah mengurangi dan menyeimbangkan obsesi dengan penguasaan kita. 

Terimakasih, semoga uraian ini bermanfaat.