permintaanmu, mengggetar akal
jatuhkan pena dari aksara
kuasa hilang berganti ambisi
sirna berbait puisi

aku tak bisa apa-apa
kemampuanku terpasung
pada dogma peramal mengesahkan
tentang pertemuan cinta
kesesatan pada bulan mei

kenapa kau memintaku?
menceritakan sebagian cerita yang sedikit aneh
atau melukiskan kenangan pada selembar kertas
dan menuai keindahan untuk dikenang

harusnya tanganmu sendiri menari
gambarkan dua pertemuan sore itu
atau ceritakan tentang pengorbanan rasa takutku
pada dua nyanyian kesatria

Puisi Kang Agip | Pada nyawaku

jangan malu, bagikan saja ceritamu padaku
akupun selalu menunggumu disekitar keelokan malam
menahan rindu pada persembunyian
mengigau mimpi dalam sadar

kita bersembunyi saja 
diam-diam mengitari kota gelap,
siapa tau aku takdirmu
membawa jauh kemurungan hari
yang ribuan tahun menghantui
meninggalkan kerumunan bising
para pecinta penuh harap padamu

segera siapkan senyummu
sebentar lagi aku datang
membawa setiap cerita kehadapan rahasia
hadiahkan kenyataan manis
abadi menjadi milik kita

atau usirlah aku segera
sebelum rasa dalam diri lelap
setelah hari-hari menunggu
setelah kau bosan mempermainkanku

akupun tak bisa mengadu
sekalipun sia-sia
harapan bulan biru
masih pada nyawaku 

0 komentar:

Post a Comment

 
Top