maaf sob, jika dalam sesi ini penjelasan tidak akan sampe tuntas karena penulis membuat secara langsung melalui penambahan dan bahkan alur cerita secara putus nyambung pada waktu yang tidak menentu hehe.. kaya cinta aja yaaa..
yang paling penting penulis mengucapkan terimakasih banyak atas kunjungan saudara pada blog kami, dan mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila tata bahasa atau kalimat yang penulis gunakan kurang berkenan atau belum sesuai dengan ketentuan tata bahasa indonesi yang baik dan benar ,, :)

Seperti yang telah diulas pada pembahasan awal tentang pengertian direct selling secara umum maka dengan ini penulis akan mencoba berbagi tentang arti direct selling secara khusus yang penulis bahasakan DIRECT SELLING TRADISIONAL (sebut saja DST)
Peninjauannya lebih kepada Badan Usaha yang terbentuk secara begitu saja tanpa ada persiapan matang seperti kaidah-kaidah manajemen ekonomi pada umumnya, penulis menilai penomena tersebut belum terlalu dikenal oleh khalayak ramai (secara umum) dan juga objek yang digunakan oleh penulis dalam pembuatan artikel ini bukan kepada Sebuah perusahaan atau banyak perusahaan tetapai lebih kepada karakter individu pelaku yang penulis temukan selama ini.

Mungkin muncul banyak pertanyaan dari sebagian orang, apa latar belakang penulis membuat "artikel" ini? iya, memang dari sekian pertanyaan itu semua jawabannya bermuara pada banyaknya bidang usaha yang belum kita kenal yang justru pelakunya bisa mendapatkan lebih besar penghasilan omzet dan mengahasilkan asset pribadi yang begitu mengagumkan jauh lebih besar dibandingkan jenis bidang bisnis atau pekerjaan lain. meski tidak semua mengalami keberuntungan sama, hehe.. maju mundur dalam sebuah bisnis kan sudah biasa!!! (hehe.. itu sih pembenaran)

Jenis usaha ini bisa dikatakan bisnis yang dijalankan pada arus bawah sosial masyarakat (underground), tetapi keberadaan setrata sosial pada keberhasilannya bisa setara dengan masyarakat umum, malah akan lebih menonjol dibandingkan masyarakat pada umumnya, maklum lah pada akhirnya kan uang yang berbicara, hehe. Sifat badan usaha seperti ini menempati tempat yang paling rahasia untuk diketahui secara umum. anda percaya? oke, sadar atau tidak hampir disetiap kabupaten terdapat 2 sampei 5 perusahaan seperti ini. menjadi rahasia kan? maka dengan itu kita sebaiknya menengok sedikit untuk mengetahui atau sekedar berbagi informasi dan pengetahuan, penasaran? terus ikuti saja alur artikel ini ya,.

adanya istilah Tradisional berarti didalamnya terdapat makna tradisi (turun temurun), penulis disni mencoba menggunakan sudut pandang tersebut lebih kepada sisi manajemen, pengembangan Sumber Daya Manusia dan sisi komunitasnya yang dilakukan oleh suatu Perusahaan DST. bagaimana tidak, sesuai dengan analisa yang telah dilakukan hampir semua perusahaan DST pada awalnya terbentuk karena sekedar ingin tahu dan sekedar melihat keuntungan semata tanpa didasari persiapan yang matang terhadap bagamana cara pembentukan perusahaan yang sebenarnya untuk sebuah resiko jangka panjang sebuah Proses usaha, al hasil tidak semua pelaku bisnis ini menumakan kelangsungan usahanya.

Dari hasil penuinjauan dan survey lapangan, tingkat pertahanan model perusahaan ini mulai berkisar antara 6 bulan sampai 3 tahun dan selanjutnya bagi perusahaan yang mampu bertahan lebih dari batas awal peninjauan itu maka perusahaan mulai mengalami peningkatan sistem dan mulai menempati fase aman dalam menentukan dan merealisasikan visi dan misi selanjutnya. sangat nyata hanya beberapa perusahaan saja lah yang bisa melewati fase tersebut hingga mencapai kestabilan.

salah satu pengelola DST pernah mengatakan dalan suatu wawancara bahwa "lihat saja bisa kah mereka bertahan selama lebih dari 6 bulan?, dan jika mereka bisa bertahan maka lihat nanti setelah 1 tahun, begitu lah selanjutnya hingga nanti mereka bisa bertahan atau tidak sampai 3 tahun..."

DST biasanya terbentuk dari perkembangan duplikasi pola pikir sekaligus pengembangan SDM dengan cara saling membajak duplikasi masing-masing, segala yang didapatkan itu akan menjadi bekal pengalaman sekaligus pengetahuan salah satu individu yang didapat dan akan menjadi referensi yang kuat untuk menjadi cikal bakal terbentuknya perusahaan baru DST, hingga selanjutnya akan terbentuk persaingan-pesaing yang ketat karena semakin lama perusahaan DST berdiri maka akan semakin banyak perusahaan-perusahaan baru bermunculan. dengan bahasa lain bahwa perusahaan yang besar akan menjadi tolak ukur pengembangan untuk perusahaan baru.
disinilah letak tradisi yang penulis maksud, dan itu dipengaruhi oleh beberapa faktor yang sepele diantaranya:
  • karena DST adalah perusahaan marketing dan pengembangan SDM maka perusahaan akan selalu membentuk orang supaya berkembang melalui adanya pengembangan skill dan emosional pada jaraingan marketing, pengajaran sikap, pengaturan visi dan misi dan sebagainya. nah, disini letak permasalahannya, adanya pengembangan tetapi nilai pertahanan masih minim secara tidak langsung akan mempengaruhi seseorang berkembangan dan berfikir lebih maju sehingga setelah merasa mampu maka keinginannya juga akan tersbentuk sendiri untuk menjadi pesaing bagi perusahaan dimana mereka dididik sebelumnya.
  • kurangnya pengetahuan yang dimiliki oleh pelaku terhadap resiko secara jangka panjang. Secara teori memang kecerdasan seseorang adalah dibentuk bukan terlahir atau dilahirkan. akan tetapi sejauhmana dan sebaik apa proses pembentukan itu terjadi, jelas lah hanya dasar mental, pembawaan sikap dan pengaruh lingkungan seseorang sangat mempengaruhi sehingga sebaik apapun proses pembentukan itu berjalan, pengaruh lingkungan dan latarbelakang pendidikan menjadi dominan masuk pada pertahanan diri individu tersebut.

0 komentar:

Post a Comment

 
Top