Setelah kita sering membaca artikel tentang perbedaan Direct selling dan MLM melalu berbagai referensi yang didalamnya termasuk pada dari pembukaan blog ini, mungkin kita masih awam terhadap ketentuan yang mempunyai penegasan kebenaran, maka kali ini saya membuat Peninjaun yang langsung dan mengambil contoh dari pengalam pelaku sehingga pendekatannya lebih kepada aspek nyata yang terjadi dilapangan. 

Kedua istilah Direct selling dan MLM memang pada dasarnya adalah sama-sama menjual secara langsung (direct seller) yang dalam aksinya menggunakan pola penjelasan, presentasi atau demo produk. semuanya berlangsung sama pada setiap pelaku, intinya merupakan membuat suatu kondisi pribadi untuk menjual produk kepada konsumen dari produsen atau pabrik dan biasanya produk tersebut adalah salah satu produk baru yang belum di sebarkan secara luas di pasaran.

Dalam sejarah industri ini, direct selling dalam bentuknya yang sekarang (dianggap) pertama kali muncul dengan beroperasinya The California Perfume Company di New York tahun 1886 yang didirikan oleh Dave McConnel. McConnell inilah yang memiliki ide mempekerjakan Mrs. Albee sebagai California Perfume Lady yang pertama dengan cara menjual langsung kepada konsumen dari rumah ke rumah. Perusahaan ini kemudian berganti nama menjadi Avon pada tahun 1939, sementara Mrs. Albee sendiri dianggap sebagai pioneer metode penjualan direct selling. 
Dalam perkembangan berikutnya, muncul perusahaan Nutrilite tahun 1934 di California dengan metode penjualan baru, yaitu memberi komisi tambahan pada distributor independen yang berhasil merekrut, melatih, dan membantu anggota baru itu untuk ikut menjual produk. Metode baru ini memungkinkan seorang distributor terus merekrut anggota baru dengan kedalaman dan keluasan yang tidak terbatas. Berikutnya tahun 1956 berdiri Shaklee dan tahun 1959 berdiri Amway dengan metode penjualan yang sama, yang kemudian lebih dikenal dengan metode penjualan multi level marketing.
Nah, mari kita telusuri perbedaan dan persamaan direct selling dengan MLM dari sisi penggunaan istilahnya. Istilah MLM biasanya secara tegas menunjuk pada system Multi level itu sendiri. Sebaliknya, itulah direct selling mempunyai dua arti. Pertama, direct selling bisa dipakai untuk merujuk pada sistem kompensasi single level seperti yang dipakai oleh Avon atau Tupperware. Kedua, direct selling biasanya juga dipakai untuk menyebut industri ini secara keseluruhan, baik itu single level direct selling maupun multi level marketing (termasuk dengan segala varian dari sistem multi level) (info APLI, 15 agustus 2010).


Pada tabel diatas di cukup jelas tergambar hubungan antara Direct selling dan MLM , kedua hampir memiliki sifat yang sama hanya saja dibedakan dengan kekuatan jumlah tim atau pelaku saja, team  dan sekarang kita sudah dapat menyimpulkan bahwa ada satu hal yang mendasar yang menjadi suatu pembeda antara keduanya yakni Direct selling lebih mengacu kepada satu titik Pemilik dengan istilah Boss dengan demikian masih teridentifikasi sebagai self employee  atau pekerja untuk orang yang bekerja sebagai sales. sedangkan MLM lebih kepada pembangunan karakter quantity dan bersifat bisnis memanfaatkan investasi segala arah yang akhirnya akan memberikan suatu kekuatan besar pada perusahaan melalui hubungan emosional yang kuat.

Keduanya mempunyai sisi pengembangan sumberdaya manusia untuk lebih maju, keduanya mempunyai sisi kekurang dan kelebihan, keduanya mempunyai sistim support yang berbeda,  hanya saja kembali kepada kita sebagai pelaku, mampukah kita memanfaatkan sekecil apapun peluang dalam bisnis ini, dapatkah kita menyadari bahwa kekuatan besar berawal dari persilahan diri untuk bekerjasama dengan orang lain dan membentuk tim yang baik? karena marketing adalah kesatuan orang yang mau bukan sekumpulan orang-orang mampu tetepi tidak mau.

Demikian sekilas tinjauan antara Direct selling dengan MLM, semoga bermanfaat. Jika kawan-kawan mempunyai asumsi lain silahkan berikan komentar di bawah.. Terimakasih.
Salam Sukses..

0 komentar:

Post a Comment

 
Top