Dalam pemahaman arti dan tujuan dari perusahaan pada umumnya terdapat unsur-unsur pokok yang berlaku untuk perusahaan, mulai dari adanya badan usaha yang menaungi dengan istilah-istilah seperti Perusahan Dagang (PD), persekutuan komanditer (CV) dan sebagainya. dilanjutkan kepada unsur lain mengenai apa kegiatannya, adanya ketetatapan dan secara jangka panjang, adanya hasil rugi laba dan tentunya adanya pelaporan melalui pembukuan perusahaan tersebut.
Begitupun dalam pembentukan perusahaan direct selling, hanya saja dalam tulisan ini saya akan menyuguhkan beberapa aspek penting dan bersifat fital dalam pembangunan perusahaan direct selling yang menjadi unsur pokok dalam kelu angsungan proses perusahaan. unsur-unsur tersebut adalah:

1. Modal
Tak bisa dipungkiri hal pokok yang harus disiapkan adalah keuangan. Besar dan kecilnya modal tergantung pada besar kecilnya perusahaan. akan tetapi bisa dikatan tidak cukup sedikit modal yang harus digunakan pada perusahaan direct selling apalagi direct selling dengan konsep kredit. setidaknya sebuah prusahaan direct selling kredit harus mempersiapkan minimal tiga kali lipat modal dikali modal awal satu periode. yang nantinya dua kali modal tersebut akan menjadi cadangan modal dua periode lanjutan sampai pada saat nya akan dibantu dengan uang masuk dari piutang. dapat disimpulkan bahwa untuk membentuk atau membangun perusahaan direct selling tidak hanya cukup modal keberanian dan keahlian.
Modal akan berproses mencapai satu keuntungan atau profit, pertanyaannya adalah sejauh mana sebuah perusahaan akan mendapatkan profit? kembali pada dasar pokok bahwa sebuah siklus kredit akan mencapai klimaks pelunasan kredit pada waktu yang ditentukan cukup lama pada kisaran 3 sampi 12 bulan kebanyakan. kendati menerapkan pemisahan keuntungan pada setiap bulan tetapi tetap tidak akan senantiasa menutup kebutuhan perluasan kebutuhan penjualan, dalam hal inilah modal cadangan diperlukan.
2. Produk
Ketika ada aktifitas penjualan maka tidak terlepas harus ada produk yang dijual, terlebih dalam direct selling seringkali sebuah perusahaan tidak bisa memperluas atau mempertahankan perusahaannya hanya dikarenakan tidak memiliki produk unggulan untuk dijual. bagamaina tidak proses direct selling dalam menguasai pasar sangatlah cepat, jika dibuat perkiraan satu areal market direct selling pada sebuah kabupaten bisa dihabiskan dengan jangka waktu 1 sampai tiga bulan diukur oleh seberapa banyak daya marketnya. tinggal menghitung saja!!
Mari kita ukur lagi dengan persaingan produk pada perusahaan sejenis yang lain, kehebatan dan kerumitan  inovasi produk yang kita akan menjadi tolak ukur keberhasilan sebuah perusahaan akan tetapi mau tidak mau akan itu semua juga akan menjadi tolak ukur persaingan dan bagi pesaing sehingga  resiko yang muncul pertama kali akan terjadi adalah penduplikasian atau penyalinan model atau contoh untuk "mereka" buat dan jual kembali di pasar yang sama. akan tetapi jika dipersiapkan dengan matang minimal resiko akan datang jauh setelah kita mencapai kesuksesan dari produk tersebut.
Penilain dan penentuan produk tentunya tidak semudah membalikan telapak tangan, didalam terdapat pertimbangan yang sangat matang terhadap sisi yang akan pertama kali terkena dampak produk tersebut, kendati serang sales akan mampu menjual produk apapun yang dia bawa akan tetapi seberapa kuat sugesti dari pernyataan tersebut akan melekat pada semua sales? jawabanya hanya sekian persen saja. selanjutnya pertimabangan dan penilain produk dilihat pada pangsa pasar yang ada, maka tidaklah salah jika suatu ketika kita mendengar ada suatu produk yang akhirnya dijual disembarang pasar, semua dikarenakan adanya kesalah penilaian dan penentuan suatu produk.
Pada akhirnya ada satu kesimpulan sekaligus sebagai bentuk antisifasi yakni apakah sebuah perusahaan akan memperbaharui produk atau akan memperluas area pemasaran?.
3. SDM
secara garis besar sumber daya manusia adalah sekumpulan orang yang berkerja pada satu lingkungan organisasi atau perusahaan, dalam hal ini penulis akan berbagi bukan dalam pembahasan sumberdaya manusia secara umum tetapi mencoba memberikan gambaran tentang sumber daya manusia pada perusahaan direct selling (tradisional)
pembangunan sumber daya manusia yang handal dan berprestasi sungguh bukan hal yang mudah, didalam prosesnya tentu akan melewati banyak pengolahan mengenai bagaimana dasar-dasar SDM, kualitas SDM, manajemen SDM dan lain sebagainya. atas dasar itu maka jarang sekali sebuah perusahaan direct selling akan mampu membentuk atau mencapai tujuan dari pembentukan SDM yang baik.
berikut diuraikan beberapa kesalahan umum penempatan kebijakan SDM yang terjadi pada perusahaan direct selling :
a. kepercayaan secara struktural tanpa penilaian proporsional
b. tidak adanya kesepakatan yang mengikat
c. kurang tegasnya sanksi disipliner
d. sumber daya manusia dianggap lebih berharga dibandingkan dengan keberadaan perusahaan
e. evaluasi kerja yang minim

demikian sekilas peninjauan tentang hal-hal penting dalam perusahaan direct selling, semua paparan tentunya hanya sebagian kecil saja. mudah-mudah bermanfaat, dan jangan lupa silahkan beri komentarnya dibawah.. terimakasih banyak.

0 komentar:

Post a Comment

 
Top