Perbedaan Sales dan Marketing bag. 2

Setelah membaca Perbedaan seles dan marketing bag.1 lebih jelas kita sama-sama akan mempelajari kelanjutan tentang uraian tugas Sales dan Marketing. Hal ini sangat penting karena akan menunjang terhadap kelangsungan bisnis pemasaran, dapat mencapai tujuan lebih baik, akan mengarahkan perilaku-perilaku sesuai keilmuan, memberikan pemahahaman yang tepat terhadap istilah-istilah marketing yang selama ini masih banyak menggunakan istilah dengan pengertian kurang tepat, dan tentunya ada tujuan yang sangat penting yaitu membangun budaya kerja yang baik untuk mencapai nilai efektif dan efisen. Bagaimana tidak, jika kita sadari lebih dalam tentu kita akan mengakui bahwa pada dunia direct selling tradisional yang kita jalani ini, masih banyak pelaku-pelaku pekerja kurang memahami hal tersebut, dan adapun apa yang dilakukan selalu mengikuti hal yang menurutnya benar.

Terlebih dahulu Mari kita pelajari Beberapa pengertian marketing dari para ahli,

Menurut Wikipedia, Pemasaran (dalam bahasa inggrisnya :Marketing) adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasimengenai barang atau jasa dalam kaitannya memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

Menurut J. Stanson, Marketing merupakan keseluruhaen sistem mulai dari tujuan dan penentuan harga hingga proses dan mendistribusikan barang/jasa kepada konsumen dan calon konsumen.  

Dari dua pengertian marketing diatas bisa disimpulkan bahwa marketing adalah perpaduan proses yang tidak dipisahkan atau serangkaian proses yang secara keseluruhan harus dilakukan. Maka jelas, sesuai dengan pembahasan pertama bahwa marketing mempunyai tugas lebih kompleks dari pada sales.

Selanjutnya kita hubungkan tugas dan strategi marketing sesuai dengan istilah yang sering kita dengar tentang marketing mix. yaitu, sebuah rumus yang digabung dari beberapa variabel yang digunakan oleh sebuah perusahaan untuk mencapai tujuan yang tepat sasaran. Berikut dijelaskan bagian-bagian dari marketing mix:

1. Produk
salah satu pententu jalannya perusahaan pemasaran adalah adanya produk untuk dijual atau disaat perusahaan mempunyai produk sekalipun hal itu tidak lantas dijalankan. karena, bagian marketing harus mampu menganalisa terlebih dahulu prduk tersebut, apakah produk tersebut dapat diterima atau tidak oleh masyarakat, cukupkah perusahaan menjualan hanya produk itu saja, haruskan perusahaan menyediakan produk penunjanag, berapa banyakkah jenis produk sebagai penunjang produk tersebut, berapa batasan jenis produk yang harus dijalankan pada perusahaan dan pada akhirnya seorang marketing harus memutuskan.
2. Price (harga)
Harga menjadi pengaruh yang sangat penting bagi kelangsungan perusahaan pemasaran. Namun, kebanyakan dari perusahaan, harga menjadi hal yang agak sulit ditentukan, terlebih berlaku pada perusahaan direct selling secara kredit, ketika produk sudah dianalisa diterima pasar, kadang mereka menemukan masalah lain tentang penentuan harga yang tidak sesuai denga index profit perusahaan, mereka menemukan pembanding dengan produk sejenis yang dijual oleh pesaing dengan harga lebih murah. dan semua tugas itu menjadi tugas seorang marketing.    
3. Place (tempat)
ada dua kategori penentuan tempat pada perusahaan direct selling, pemasaran di wilayah kota dan pemasaran di wilayah kota. seorang marketing harus mampu menyesuaikan kemapuan sales pada perusahaan sesuai dengan keahlian masing-masing. Salah satu yang sering menjadi kendala adalah ketika wilayah yang direncanakan sudah di garap/kuasai oleh perusahaan pesaing. 
4. Promosi
Promosi mencakup pengiklanan, uji coba langsung terhadap minat konsumen, mengadadak promo undian dan hadiah, dan lain sebagainya. Pada dasarnya pengertian promisi adalah menyampaikan informasi mengenai barang kepada masyarakat. Berbagai cara promosi dilakukan, seiring berkembangnya jaman promosi mengalami perkembangan cara dan mengalami pertambahan jenis promosi, mulai promosi secara offline sampai dengan menggunakan cara online.
Namun, pada perusahaan direct selling tradisional elemen promosi dilakukan secara langsung oleh pihak sales, tepatnya bisa dikatakan promisi sekaligus menjual, tanpa pengiklanan sebelumnya atau tanpa pengujian secara sistematis kepada konsumen atau calon konsumen, berlangsung sampai pada tujuan pemasaran akhir tercapai atau sampai minat konsumen terhadap sebuah produk tersebut berkurang. 
5. People (orang)
Tentunya produk bisa disampaikan dengan baik kepada konsumen menlalui berbagai pertimbangan, diantaranya sebaik apa sumber daya manusia atau pelaku marketing dan sales mampu menyampaikan informasi kepada komsumen, karena terkadang terjadi, sebuah produk yang biasa-biasa saja pun akan dapat mudah diterima oleh masyarakat apabila penyampaian pelaku salesnya baik, atau bahkan sebaliknya banyak produk yang bagus namun sulit menembus minat beli konsumen dikarenakan tidak cakapnya seorang pelaku sales atau marketing menyampaikan mengenai sebuah produk. Hal yang lain lagi, sebaik apa pelayanan yang diberikan terhadap produk, banyak terjadi dengan produk rawan komplain namun ketika mempu mengendalikan nilai komplain tersebut kepada konsumen, secara otomatis secara jangka panjang, apapun nilai kekurangan barang tersebut akan menjadi produk yang mudah diterima oleh konsumen.
Salah contoh menjaga kepuasan konsumen adalah dengan cara mengganti baru setiap produk yang ruksak, atau setidaknya memberi pelayanan yang lain terhadap setiap produk komplain.
6. Process (proses)
Proses yang dimaksud adalah bagaimana menjunjung tinggi sebuah tugas penyampaian pesan kepada konsumen, tidak hanya sekedar memberikan informasi sederhana, tetapi harus sampai mendekati kepada sempurna, dalam artian sampai konsumen akan merasa puas terhadap setiap pelayanan kita. 
7. Physical Evidence (bukti fisik)
Salah satu bukti yang harus ditonjolkan yaitu keunggulan produk dan menyampaikan sebenar-benarnya tanpa ada rekayasa. 

selanjutnya.. baca Perbedaan Sales dan Marketing bag. 3